Kamis, 29 November 2012

Contoh Opini di Komentari


SABTU, 22 SEPTEMBER 2012 | 18:08 WIB
Ditanya Soal Kemenangan Jokowi, Rhoma Bungkam

TEMPO.CO, Semarang-Raja dangdut Rhoma Irama tak mau memberikan komentar saat ditanya perihal hasil pemilihan gubernur DKI Jakarta yang dimenangi pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama versi hitung cepat berbagai lembaga.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVaMxw1wc-7P4VFHKBtZFHpXZdJmQPYRU2n8Zo_Na3P4Wde55yBQ6kZZ_qplUS5sEnuNPE4GoUxC_yNoBrWO4AGhg-I_SPj4xdISRLtly8sBgVwKO2oq66RUXfgUCIrkHA0Z40l-VpgJQ/s320/rhoma.jpg


“Jangan, janganlah. Nanti bias,” kata Rhoma Irama usai mengisi acara Workshop artis Jateng dan kajian isi siaran: “Mari Kota Wujudkan Musik Melayu-Dangdut yang Beretika dan Bermartabat”  yang digelar di Kampus Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, Sabtu, 22 September 2012.

Rhoma yang sebelumnya bicara banyak dalam sesi konferensi pers soal perkembangan musik dangdut, tapi pada saat para juru tinta menanyakan soal kemenangan Jokowi-Ahok, ia tak mau menjawab.“Jangan. Itu saja dulu,” kata penyanyi dan pemain film itu. 

Nama Rhoma Irama mencuat dalam laga pemilihan Gubernur DKI Jakarta lantaran dituding melakukan ceramah yang menyudutkan salah satu calon gubernur. Pria yang bergelar Raja Dangdut itu dianggap menggiring jemaahnya untuk memilih calon incumbent Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, ketimbang calon lainnya, Jokowi.

Akibatnya Rhoma diperiksa Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta, pada Senin, 6 Agustus 2012 lalu. Tapi, Panwaslu kemudian memutuskan Rhoma bebas dari tuduhan. Karena Rhoma bukan juru kampanye pasangan Foke-Nara.
Dalam perhitungan cepat berbagai lembaga survei menunjukan pasangan Jokowi-Ahok justru unggul dibanding pasangan Fauzi Bowo-Nara.

ROFIUDDIN
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/22/230431266/Ditanya-Soal-Kemenangan-Jokowi-Rhoma-Bungkam

Komentar :
Kasus Rhoma Irama yang menyampaikan opini personal-nya mengenai pasangan calon pemimpin DKI Jakarta Jokowi-Ahok yang berhubungan dengan SARA, dalam hal ini mengkritisi agama Ahok selaku calon wakil gubernur DKI saat itu telah memunculkan opini publik tentang kredibilitas Rhoma Irama selaku publik figur. Opini publik yang keluar  adalah Rhoma Irama seolah-olah tidak  menghormati keberagaman Suku, Agama dan Ras yang ada di Indonesia. Selain itu, publik juga menjadi semakin beranggapan bahwa pasangan Jokowi-Ahok layak memimpin DKI Jakarta karena dalam pemberitaan media, tidak ada tanggapan yang signifikan dari pihak mereka mengenai opini personal yang dilontarkan oleh Rhoma Irama tersebut.Sebagai seorang publik figur,Rhoma Irama yang sekaligus juga tokoh agama seharusnya dia memberikan yang terbaik kepada publik Indonesia yang  menganut berbagai agama . Jangan samakan Negara Indonesia dengan Negara-Negara Islam , Negara Indonesia adalah Negara demokrasi yang setiap warga Negara berhak menyampaikan aspirasi  apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar