SABTU, 22 SEPTEMBER 2012 | 18:08 WIB
Ditanya Soal Kemenangan Jokowi,
Rhoma Bungkam
TEMPO.CO, Semarang-Raja dangdut
Rhoma Irama tak mau memberikan komentar saat ditanya perihal hasil pemilihan
gubernur DKI Jakarta yang dimenangi pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama
versi hitung cepat berbagai lembaga.
“Jangan, janganlah. Nanti bias,”
kata Rhoma Irama usai mengisi acara Workshop artis Jateng dan kajian isi
siaran: “Mari Kota Wujudkan Musik Melayu-Dangdut yang Beretika dan Bermartabat”
yang digelar di Kampus Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang,
Sabtu, 22 September 2012.
Rhoma yang sebelumnya bicara banyak
dalam sesi konferensi pers soal perkembangan musik dangdut, tapi pada saat para
juru tinta menanyakan soal kemenangan Jokowi-Ahok, ia tak mau menjawab.“Jangan.
Itu saja dulu,” kata penyanyi dan pemain film itu.
Nama Rhoma Irama mencuat dalam laga
pemilihan Gubernur DKI Jakarta lantaran dituding melakukan ceramah yang
menyudutkan salah satu calon gubernur. Pria yang bergelar Raja Dangdut itu
dianggap menggiring jemaahnya untuk memilih calon incumbent Gubernur DKI
Jakarta, Fauzi Bowo, ketimbang calon lainnya, Jokowi.
Akibatnya Rhoma diperiksa Panitia
Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta, pada Senin, 6 Agustus 2012 lalu. Tapi,
Panwaslu kemudian memutuskan Rhoma bebas dari tuduhan. Karena Rhoma bukan juru
kampanye pasangan Foke-Nara.
Dalam perhitungan cepat berbagai
lembaga survei menunjukan pasangan Jokowi-Ahok justru unggul dibanding pasangan
Fauzi Bowo-Nara.
ROFIUDDIN
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/22/230431266/Ditanya-Soal-Kemenangan-Jokowi-Rhoma-Bungkam
Komentar :
Kasus Rhoma Irama yang menyampaikan
opini personal-nya mengenai pasangan calon pemimpin DKI Jakarta Jokowi-Ahok
yang berhubungan dengan SARA, dalam hal ini mengkritisi agama Ahok selaku calon
wakil gubernur DKI saat itu telah memunculkan opini publik tentang kredibilitas
Rhoma Irama selaku publik figur. Opini publik yang keluar adalah Rhoma Irama seolah-olah tidak menghormati keberagaman Suku, Agama dan Ras
yang ada di Indonesia. Selain itu, publik juga menjadi semakin beranggapan
bahwa pasangan Jokowi-Ahok layak memimpin DKI Jakarta karena dalam pemberitaan
media, tidak ada tanggapan yang signifikan dari pihak mereka mengenai opini
personal yang dilontarkan oleh Rhoma Irama tersebut.Sebagai seorang publik figur,Rhoma
Irama yang sekaligus juga tokoh agama seharusnya dia memberikan yang terbaik
kepada publik Indonesia yang menganut
berbagai agama . Jangan samakan Negara Indonesia dengan Negara-Negara Islam ,
Negara Indonesia adalah Negara demokrasi yang setiap warga Negara berhak
menyampaikan aspirasi apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar